BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Minggu, 11 Januari 2015

Spencer and Henry Rifle: The First American Repeater


Selamat tahun baru semuanya untuk yang merayakan dan yang (mengaku) tidak merayakan. Okay, without further ado, let's see this baby shall we? Rifle ini adalah salah satu senjata bermagasin yang sukses pada masanya. Senjata ini menandakan akhir dari senjata single-shot. Spencer and Henry rifle, everybody.



Nama:Spencer & Henry Rifle
Tipe: Lever-Action Battle Rifle
Asal:Amerika Serikat
Periode Pemakaian: 1860-1870an
Desainer:Benjamin Tyler Henry (Henry), Christopher Spencer (Spencer)
Kaliber: .44 Henry (11x23mm)rimfire, .56 Spencer (14x22mm)rimfire
Panjang: 110 cm (Henry), 120cm (Spencer)
Berat: 3.6kg
Kapasitas Magasin: 16 Peluru (Henry), 7 Peluru(Spencer)
Rate of Fire: ~32 Peluru/Menit (Henry) ~14(Spencer)
Jarak Efektif: ~ 500m

BACKGROUND

Hingga abad ke-19, senjata api sangat sederhana. Rifle pada akhir tahun 1800 hanya dapat menembak satu peluru. Banyak prajurit yang memerlukan sebuah senjata yang dapat menyimpan lebih dari satu peluru sehingga volum tembak yang dihasilkan makin besar.

Enfield Pattern 1853, rifled musket pada perang saudara amerika


Sebenarnya, Samuel Colt berhasil menemukan dan memproduksi pistol "revolver" pada tahun 1839 yang dapat menyimpan enam peluru. Kenapa ga dibikin rifle aja sekalian? Colt pernah mendesainrifle revolver pada tahun 1850
 (gampangnya, mirip revolver tapi barrelnya lebih panjang). Sayangnya, rifle ini banyak kekurangan. Revolving rifle memiliki celah antara barrel dengan silinder peluru (celah ini yang membuat silinder revolver lebih mudah berputar).Celah ini dapat membuat gas hasil tembakan bocor dan berbahaya bagi si penembak. btw revolving rifle pernah disinggung di sini.

Colt Revolving rifle

Di jaman perang saudara Amerika, Henry, insinyur dari Winchester Company, merancang rifle dengan mekanisme lever-action (akan dijelaskan nanti :)). Henry RIfle pertama kali digunakan oleh tentara Union saat perang saudara.

 Spencer Rifle
Christopher Spencer, desainer Spencer Rifle

 Lever-action rifle ada dua versi, pertama yang didesain oleh Christopher Spencer, seorang insinyur dan pengusaha , pada tahun 1860.

Lever yang di"main"kan berada di bagian bawah pelatuk.  Spencer Rifle memiliki banyak inovasi yang tidak ada pada rifle di jamannya. Peluru rifle diisi dari pangkal senjata (breech-loading) tidak seperti musket / rifled musket. Sebagai tambahan info, saya tampilkan video bagaimana musket diisi (Credits to: Redgunpossum)
Silahkan anda bayangkan melakukan hal tersebut didepan musuh yang mungkin siap untuk menembak anda.

Spencer rifle, carbine version


Spencer rifle juga memiliki magasin (tempat penyimpanan peluru) yang terletak di bagian "stock" senjata. Magasin adalah hal yang baru pada abad ke-19. Magasin Henry rifle dapat menyimpan hingga 7 peluru. Berarti, seseorang dengan Henry rifle memiliki daya tembak yang sama dengan prajurit era 1850-an yang kebanyakkan masih menggunakan rifled musket.
Magasin Spencer rifle

 Rifle ini menggunakan cartridge metal yang merupakan cikal bakal konsep peluru modern. Btw, soal amunisi pernah saya ceritakan di sini (see ch.3). Keunggulan cartridge metal adalah selain lebih kedap air dan kelembaban, para prajurit tidak perlu kerepotan mencari dan mencampur peluru, mesiu, dan primer (yang bikin mesiu bisa kebakar).

Cartridge Spencer rifle (paling kiri)

Dibalik inovasi tadi, Spencer rifle masih memiliki kekurangan. Magasin Spencer mesti dicopot dulu baru diisi satu persatu. Pengoperasian Spencer juga ribet. Lever Spencer rifle hanya berfungsi untuk mekanisme siklus penggantian peluru. Palu pelatuk pada Spencer harus dikokang secara manual.

Mekanisme pelatuk dan lever dari Spencer. Perhatikan bagian "palu" rifle tidak terhubung dengan komponen mekanisme lever.

Henry's Upgrade

Benjamin Tyler Henry, Desainer Henry Rifle


Benjamin Tyler Henry, insinyur dari perusahaan Winchester, mendesain lever-action rifle yang baru. Apa aja sih yang ada di desain Henry? Lever pada Henry rifle tidak hanya untuk melakukan siklus penggantian peluru, tatapi juga untuk mengokang palu pada pelatuk. Mekanisme ini menjadikan proses menembak lebih mudah dan cepat.
Foto mekanisme Lever Henry. Palu Trigger pada Henry terhubung dengan mekanisme Lever. Hanya dengan menarik Lever, anda sudah siap menembak lagi


Magasin Henry rifle terletak pada bagian bawah barrel, mirip magasin pada shotgun. Tidak seperti magasin Spencer yang perlu dilepas untuk diisi, pengguna rifle Henry tinggal memasukkan peluru ke magasin. Magasin Henry rifle mampu memuat 16 peluru.

Henry Rifle


Operation

Spencer dan Henry rifle digunakan oleh tentara Union saat perang saudara Amerika. Meskipun memiliki teknologi yang canggih, namun rifle ini tidak menjadi standard issue prajurit utara (Union). Kenapa? karena rifle ini sangat mahal. Kenapa mahal? kedua rifle ini memiliki banyak komponen dibandingkan rifle musket. Kedua rifle ini digunakan oleh kavaleri, pasukan khusus, atau prajurit yang mampu membelinya. Rifle ini diyakini oleh prajurit Union bisa memperbesar peluang mereka pulang dengan selamat.
Ilustrasi tentara Union saat perang saudara Amerika yang masih menggunakan taktik ala Napoleon. Henry / Spencer Rifle dapat membuat mereka bertahan sekalipun  kalah  jumlah


Bagaimana dengan pasukan pemberontak (Confederate)? Saat perang saudara Amerika, dua senjata ini menjadi harta karun karena mereka masih menggunakan rifled musket Enfield pattern 1853. Bukan cuma senjatanya yang terbatas (kedua rifle ini hanya untuk pasukan union, pelurunya jauh lebih terbatas karena kaliber dan teknologi cartridge metal yang belum pernah ada sebelumnya. Kedua senjata ini akhirnya hanya digunakan untuk bertahan.
Confeerate Army saat perang saudara Amerika. Bagi mereka, menemukan Henry/ Spencer rifle seperti menemukan harta karun. Kedua rifle tersebut tidak diproduksi untuk Confederate.


Setelah perang saudara Amerika, kedua senjata ini digunakan ketika perang mengusir kaum "Indian" sejak tahun 1870-an oleh kedua pihak. Salah satu pertempuran antar "lever-action" rifle yang terkenal adalah pertempuran "Little Bighorn" antara pejuang Sioux dan Cherokee melawan pasukan kavaleri Jenderal George Custer.

Salah satu lukisan pertempuran Little Bighorn (Custer Last Stand). Repeating rifle mampu membuat seorang prajurit bertahan dari kepungan musuh


Henry rifle, yang akhirnya dikenal menjadi "Winchester", juga menarik perhatian Kerajaan Ottoman. Kerajaan Ottoman menggunakan Winchester saat perang melawan Russia.

Fun Facts
-Sebelum penemuan Spencer dan Henry rifle, konsep lever-action sudah diterapkan pada pistol. Pada tahun 1855, Volcanic pistol diproduksi  dan diharapkan dapat digunakan oleh tentara Amerika. Sayangnya, konsep lever-action sangat ribet kalau diterapkan pada pistol. Volcanic pistol kalah saing dan kalah pamor dengan pistol revolver dalam kompetisi desain senjata baru.
Volcanic Repeating Pistol


-Winchester juga ada versi shotgunnya, Winchester M1887 didesain oleh John Browning. Winchester M1887 biasanya digunakan untuk pertempuran jarak dekat.
M1887 WInchester Shotgun. Tidak ada iron sight




Hope You Guys Enjoyed The Article!
Cheers!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar