Nama: Maxim Gun
Tipe: Automatic HeavyMachine Gun
Asal: Inggris Raya
Periode Pemakaian:1889-1950
Desainer: Sir Hiram Stevens Maxim
Kru: 3 Orang
Kru: 3 Orang
Kaliber: .303 British
Kapasitas Maksimum: 250 Peluru Canvas Belt
Panjang: 880mm
Berat:~27kg
Rate of Fire: 500 peluru/menit
Kecepatan Projektil:744m/s
Jarak Efektif: 200-300m
Pengembangan
Pengembangan senjata yang mampu menembak dengan cepat dan otomatis berawal dari penemuan Gatling Gun pada perang saudara di Amerika. Senjata ini tidak otomatis dan cara menembaknya juga memerlukan tenaga untuk memutar tuas pada senjata ini (untuk yang pernah nonton The Last Samurai, senjata ini muncul pada adegan-adegan akhir). Walaupun Gatling Gun menjadi senjata yang memiliki rate of fire yang tinggi.namun senjata ini berat dan memerlukan 4 orang untuk menggerakkannya.
Hiram Maxim, penemu senjata ini, konon memperoleh inspirasi ketika dia sedang menembak. Dalam menembak, hentakkan/recoil tentu terjadi karena terbakarnya propelan/pendorong pada peluru. Dia berpikir agar energi recoil ini tidak terbuang begitu saja dan dapat digunakan untuk mengisi kembali peluru untuk tembakkan berikutnya. Dia juga menyadari masalah yang muncul dengan senjata yang memiliki rate of fire tinggi. Hal itu adalah masalah overheating akibat gesekkan peluru dengan laras senjata dan dapat mengakibatkan senjata tertembak secara tidak sengaja. Gatling Gun saat itu mengatasinya dengan membuat (sedikitnya) 6 laras yang dapat berputar. Maxim mengatasinya dengan memberikan "water jacket" yang memungkinkan senjata tersebut ditembakkan secara beruntun dengan satu laras(barrel).
Desain dan Mekanisme
Mekanisme Maxim Gun adalah recoil operated. Tidak seperti gas-operated yang mengambil sebagian porsi energi untuk menggerakan piston pada pelatuk, mekanisme ini menerima hentakkan yang dihasilkan dari tembakan. Dorongan yang dihasilkan digunakan untuk mengeluarkan peluru, memasukkan kembali peluru baru, dan menggerakkan rantai kanvas (stok peluru).
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video ini (credit to vbbsmyt for the video)
Water jacket pada senjata ini terletak pada larasnya. Sesuai namanya,bagian laras memiliki selubung tubular dan diisi dengan air.sebagai pendingin (water-cooled). Tentu saja bagian air perlu diisi karena bagian selubung air ini akan mendidih lalu menguap karena panas. Pengisian bisa dilakukan secara manual (dengan membuka tutup lalu diisi dari tangki), atau dengan selang yang terhubung ke sumber air.
Operational
Maxim menuai kesuksesan dan menjadi senjata support utama Inggris menggantikan Gatling Gun dan digunakan dalam beberapa teater pertempuran Inggris sebelum perang dunia 1. Senjata ini dikenal akan kemampuannya menyapu bersih serbuan orang-orang yang saat itu umumnya mengandalkan jumlah orang yang besar dalam berbagai manuver. Senjata ini dibeli lisensinya oleh banyak negara misalnya Kerajaan Russia untuk pengembangan PM (Pulemyet Maksima) di Tula, dan Jerman untuk pengembangan MaschienenGewehr 08 di DWM (Deutsche Waffen und Munitionsfabriken), semuanya memiliki desain yang serupa hanya saja memiliki spesifikasi (kaliber, fire rate) yang berbeda). Senjata ini digunakan oleh berbagai negara saat perang dunia 1 dan dijuluki "devil's paintbrush" karena mampu menyapu bersih serbuan tentara musuh dengan mudah . Pada perang dunia 2, Maxim Gun masih digunakkan dalam varian Rusia (Pulemyet Maksima) untuk heavy machine gun mereka, varian asal Soviet ini juga dipinjamkan untuk Korea Utara saat perang Korea. Saat ini senjata ini menjadi barang museum dan menjadi incaran kolektor bernilai tinggi.
Hope you guys enjoy the articles!
Cheers!
Pengembangan senjata yang mampu menembak dengan cepat dan otomatis berawal dari penemuan Gatling Gun pada perang saudara di Amerika. Senjata ini tidak otomatis dan cara menembaknya juga memerlukan tenaga untuk memutar tuas pada senjata ini (untuk yang pernah nonton The Last Samurai, senjata ini muncul pada adegan-adegan akhir). Walaupun Gatling Gun menjadi senjata yang memiliki rate of fire yang tinggi.namun senjata ini berat dan memerlukan 4 orang untuk menggerakkannya.
Gatling Gun, machine gun pertama di dunia yang terkenal pada perang saudara di Amerika |
Hiram Maxim, penemu senjata ini, konon memperoleh inspirasi ketika dia sedang menembak. Dalam menembak, hentakkan/recoil tentu terjadi karena terbakarnya propelan/pendorong pada peluru. Dia berpikir agar energi recoil ini tidak terbuang begitu saja dan dapat digunakan untuk mengisi kembali peluru untuk tembakkan berikutnya. Dia juga menyadari masalah yang muncul dengan senjata yang memiliki rate of fire tinggi. Hal itu adalah masalah overheating akibat gesekkan peluru dengan laras senjata dan dapat mengakibatkan senjata tertembak secara tidak sengaja. Gatling Gun saat itu mengatasinya dengan membuat (sedikitnya) 6 laras yang dapat berputar. Maxim mengatasinya dengan memberikan "water jacket" yang memungkinkan senjata tersebut ditembakkan secara beruntun dengan satu laras(barrel).
Sir Hiram Stevens Maxim, desainer Maxim Gun |
Desain dan Mekanisme
Mekanisme Maxim Gun adalah recoil operated. Tidak seperti gas-operated yang mengambil sebagian porsi energi untuk menggerakan piston pada pelatuk, mekanisme ini menerima hentakkan yang dihasilkan dari tembakan. Dorongan yang dihasilkan digunakan untuk mengeluarkan peluru, memasukkan kembali peluru baru, dan menggerakkan rantai kanvas (stok peluru).
Bagian-bagian komponen pada Maxim Gun |
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video ini (credit to vbbsmyt for the video)
Water jacket pada senjata ini terletak pada larasnya. Sesuai namanya,bagian laras memiliki selubung tubular dan diisi dengan air.sebagai pendingin (water-cooled). Tentu saja bagian air perlu diisi karena bagian selubung air ini akan mendidih lalu menguap karena panas. Pengisian bisa dilakukan secara manual (dengan membuka tutup lalu diisi dari tangki), atau dengan selang yang terhubung ke sumber air.
Jerigen water supply yang satu paket dengan Maxim Gun untuk mencegah laras menjadi panas |
Operational
Maxim menuai kesuksesan dan menjadi senjata support utama Inggris menggantikan Gatling Gun dan digunakan dalam beberapa teater pertempuran Inggris sebelum perang dunia 1. Senjata ini dikenal akan kemampuannya menyapu bersih serbuan orang-orang yang saat itu umumnya mengandalkan jumlah orang yang besar dalam berbagai manuver. Senjata ini dibeli lisensinya oleh banyak negara misalnya Kerajaan Russia untuk pengembangan PM (Pulemyet Maksima) di Tula, dan Jerman untuk pengembangan MaschienenGewehr 08 di DWM (Deutsche Waffen und Munitionsfabriken), semuanya memiliki desain yang serupa hanya saja memiliki spesifikasi (kaliber, fire rate) yang berbeda). Senjata ini digunakan oleh berbagai negara saat perang dunia 1 dan dijuluki "devil's paintbrush" karena mampu menyapu bersih serbuan tentara musuh dengan mudah . Pada perang dunia 2, Maxim Gun masih digunakkan dalam varian Rusia (Pulemyet Maksima) untuk heavy machine gun mereka, varian asal Soviet ini juga dipinjamkan untuk Korea Utara saat perang Korea. Saat ini senjata ini menjadi barang museum dan menjadi incaran kolektor bernilai tinggi.
Tentara merah Soviet saat perang saudara di Rusia berpose dengan PM 1910 |
Hope you guys enjoy the articles!
Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar