BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Minggu, 03 Juli 2016

Cannon Pt.2 : Types and Projectiles


Halo semuanya! Kali ini gue mau lanjut cerita cerita soal cannon lagi. Di postingan kemarin kita ngeliat sejarah development cannon seperti apa. Nah, sebenarnya istilah "cannon" terlalu luas. Amunisi yang dipake dari jaman dulu ga cuma peluru bulat hitam itu aja. Penasaran? yuk kita liat aja.





Cannon Types: Early Years

Pada abad ke-9, meriam cuma didesain untuk meluncurkan projektil dengan kecepatan tinggi dan umumnya dengan trajektori lurus. Pada abad ke-15, terdapat beberapa nama untuk meriam. Diantaranya adalah cannon, culverin, mortar, dan falconet.



Kata 'cannon' sendiri berasal dari 'cannone' dalam bahasa Italia kuno yang berarti tabung besar. Cannon sendiri digunakan untuk menggambarkan meriam secara umum. Istilah 'cannon' sendiri juga diserap ke dalam bahasa lain. Selain cannon,umumnya istilah 'gun' juga digunakan untuk kata meriam.

Demi Culverin, varian culverin dengan ukuran lebih besar



Culverin adalah salah satu istilah generik untuk meriam pada abad ke-15. Culverin sendiri adalah tipe senjata api awal, karena desainnya yang sederhana banget berupa tabung sama touch hole buat menyulut mesiu. Ke belakangnya culverin yang bertipe compact akan berkembang menjadi arquebus dan musket. Karakterisitik culverin biasanya memiliki barrel yang panjang (min 3.7m) dengan desain yang simple. Culverin tipe artileri ini umumnya memiliki jarak tembak yang lebih baik karena panjang barrelnya.

Coehorn mortar salah satu mortar dengan ukuran kecil


Mortar adalah tipe meriam yang sejak awal didesain untuk indirect fire. Indirect fire adalah teknik menembak meriam dimana kru tidak membidik ke arah target secara langsung. Mortar sendiri diambil dari kata 'mortar', ulekan seperti di lab sains ataupun di dapur rumah tangga. Mortar memiliki barrel pendek dan umumnya lebih 'gendut'. Tidak seperti culverin dan meriam lainnya yang dibuat horizontal, mortar biasanya didesain tengadah dengan sudut elevasi yang beragam.



Falconet adalah tipe meriam yang lebih ringan dan pendek dibandingkan dengan culverin. Panjang barrel falconet umumnya sekitar 1.2m dan biasanya dilengkapi juga dengan roda agar lebih mudah berpindah tempat. Fungsi falconet sendiri juga fleksibel, seperti field gun untuk menghantam barisan musuh, atau digunakan untuk kapal perang.

Cannon Types: Napoleonic to Modern Era

Memasuki era Perang Napoleon, pengkategorian  meriam mulai lebih standar, misalnya dengan menggunakan istilah pounder seperti 8 pounder, 12 pounder atau 24 pounder. Sebenarnya kata pounder  ini lebih menggambarkan perkiraan berat projektil solid shot yang bisa ditembakkan. Contoh meriam 24 pounder bisa dipakai untuk menembak solid shot dengan berat sekitar 24 pound maksimum.


Carronade juga dikembangkan sekitar abad ke-18, adalah tipe meriam dengan barrel yang lebih pendek dan digunakan untuk pertempuran laut. Carronade, yang namanya berasal dari perusahaan Carron Company, lebih didesain buat meriam anti-personnel. Teorinya kurang lebih karena panjang barrelnya lebih pendek, kecepatan projektilnya jadi lebih lambat. Dengan kecepatan projektil yang lebih lambat jadinya projektil barusan bisa membuat pecahan kayu (splinter) lebih banyak dan melukai kru kapal. Carronade sendiri memiliki masa aktif yang relatif singkat, sampai ditemukannya kapal dengan armor baja.

Howitzer Jerman era perang dunia 1


Howitzer adalah tipe meriam artileri  indirect fire yang dikembangkan sekitar abad ke-17. Howitzer sendiri seperti hybrid dari meriam biasa dengan barrel yang lebih panjang dan tembakan melambung a la mortar. Yang membuat howitzer beda dengan mortar adalah kemampuannya untuk mengatur sudut elevasi, sehingga tembakannya menjadi lebih akurat. Dibandingkan dengan meriam field gun, howitzer umumnya memiliki kecepatan projektil lebih rendah,namun memiliki sudut elevasi minimal 45 derajat.

M224 Mortar, mortar modern dengan ukuran lebih kecil dan ringkas

Nah, pada era modern mortar juga berubah bentuk. Kalau sebelumnya mortar itu memiliki barrel yang 'gendut', pada sekitar perang dunia 1, mortar menjadi lebih ringan dan lebih mudah dibawa. Selain itu, tidak seperti meriam lain, projektil mortar modern disulut hanya dengan primer yang sudah terpasang di bagian dalam barrel, sehingga kru tinggal membuka pengaman dan memasukkan projektil ke dalam mortar. Fungsi mortar sendiri juga menjadi fire support ringan buat prajurit dan bunker buster dadakan.

Di jaman sekarang,  tipe-tipe meriam seperti ini seringnya dicoba untuk digabung agar memperoleh kecepatan projektil dan range yang ideal. Jadinya untuk peran field gun dan indirect fire juga sudah membaur

Projectiles

Meriam artileri juga memiliki banyak tipe projektil yang dimuntahkan. Tipe projektilnya sendiri itu didesain dengan tujuan yang berbeda-beda, ayo kita lihat sama-sama.




Solid shot adalah tipe projektil yang paling sering kelihatan di film ataupun game. Bentuknya ya bulat seperti bola. Material solid shot ini dulunya terbuat dari batu dan akhirnya dibuat dari besi. Desain dari solid shot ini membuat penggunaannya  fleksibel. Mulai untuk menghancurkan badan kapal/ benteng hingga menembus formasi prajurit. a la perang napoleon. Karena berat dan energi tembakannya lebih terkonsentrasi ke satu benda jadinya projektil tipe ini memperoleh energi dorong yang lebih besar. Ketika kecepatannya menurun pun, karena berat projektil yang .... berat.... makanya masih bisa untuk memperoleh momentum yang cukup untuk menembus sasaran (intermezzo fisika dikit, momentum = massa * kecepatan)



Grape shot adalah tipe projektil yang lebih umum digunakan untuk menghadapi formasi prajurit musuh. Dikatakan "grape shot" karena konfigurasi bola projektilnya yang mirip buah anggur. Ide grape shot sendiri lebih mirip shotgun dengan ukuran yang jauh lebih besar. Ketika ditembak, projektil tadi akan menyebar dan efektif digunakan untuk formasi musuh yang rapat. Selain sebagai anti-infantry projectile, grape shot juga dapat digunakan sebagai projektil anti-personnel pada kapal perang. Range dari projektil tipe ini juga lebih pendek karena energi dari mesiu tidak terfokus.


Chain shot adalah tipe projektil yang paling jarang kelihatan karena rolenya yang lebih spesial. Chain shot sendiri adalah dua atau satu peluru yang dibelah lalu dihubungkan dengan rantai / batang besi dengan nama bar shot. Idenya sendiri kurang lebih ketika si projektil ditembak, akan berputar karena perbedaan energi yang diterima. Rantai/ batang besi tadi berfungsi sebagai "cambuk" untuk merobek sasaran. Sayangnya, projektil ini relatif lebih lama buat diisi dan tidak akurat. Seringnya projektil ini lebih dikhususkan untuk merobek tiang kapal atau objek besar lainnya.

Hope You Guys Enjoyed The Article!
Cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar