BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Rabu, 24 Juni 2015

Volley Guns: The Dawn of Rapid Fire Part.1


Hi. udah lama gw ga nulis lagi disini karena kesibukkan lumayan banyak, hehehe. Oke kali ini kita akan melihat apa saja sih usaha manusia untuk membuat volume tembak yang besar sebelum era machine gun. Hah? emangnya sebelum machine gun ada yang bisa kayak gitu? Makanya baca artikel ini sampe habis. Enjoy!




Oke, sebelumnya kita klasifikasi dulu senjata macam apa yang bisa disebut volley gun

-Barrel atau laras pada senjata lebih dari satu. Jadi, machine gun dan senjata lainnya dengan satu barrel lainnya tidak termasuk.
-Peluru  sudah berada di dalam chamber (tempat penyimpanan peluru siap tembak). Jadi, Gatling Gun juga tidak termasuk.

Sorry, gatling gun, tapi kamu nembaknya satu persatu

Concepcion

Volley yang dilakukan oleh pemanah dalam acara reenactment

Nah, sebenarnya apa sih dibalik pemikiran orang-orang tentang pembuatan senjata tipe ini? Sejak jaman dahulu, saat manusia sudah dapat membuat senjata jarak jauh dan berperang satu sama lain, muncul suatu kebutuhan untuk menembak banyak proyektil dalam waktu yang singkat. Diantara banyak metode yang mungkin dibuat (rapid fire weapon akan dibahas secepatnya :)), salah satunya adalah dengan volley gun. Satu mesin / senjata yang bisa membuat beberapa kru menembak seperti satu batalion.

diharapkan keberadaan volley gun ini bisa menghasilkan volume sebesar gambar di atas dengan lebih sedikit orang


Volley gun sendiri berasal dari kata "volley", sebuah istilah untuk pasukan pemanah untuk memanah secara bersamaan secara acak. Volley sendiri bertujuan agar efek daya serang menjadi maksimal dan moral prajurit musuh turun dengan drastis.

First "Volley Gun"

Salah satu volley gun pertama dalam sejarah berasal dari Korea dengan nama "Hwacha"(lit. kereta api). Kok roket gitu bentukannya?Okey, hwacha sendiri secara teknis roket panah namun ini merupakan first step menuju pematangan konsep volley gun. makanya pada bagian sub judul saya kasih tanda kutip :).

Hwacha sendiri muncul sejak jaman Joseon (abad ke-14). Desainnya sederhana sekali, hanya lubang untuk menampung panah roket dengan semua sulutnya yang tergabung menjadi satu (karena lebih praktis dibandingkan dengan menyulut panahnya satu per satu). Lubang pada hwacha umumnya sebanyak 200 lubang. Cara kerjanya pun sangat sederhana, tinggal taruh panahnya ke dalam lubang, lalu disulut sumbunya. Jarak efektif hwacha bervariasi, tergantung pada sudut elevasi dan tentunya, nasib (roket jaman dulu itu deviasi range lebar sekali dan kurang akurat). Jarak maksimalnya sekitar 500m.

Shingijeon, proyektil yang digunakan hwacha

Hwacha sendiri digunakan saat perang melawan invasi Jepang pada perang Imjin tahun 1592. Umumnya, sebagai artileri berat, hwacha digunakan untuk keperluan bertahan atau untuk senjata anti personel pada kapal perang. Hwacha sukses membuat Korea bertahan dari invasi Jepang pada saat itu.

Simulasi penembakkan hwacha


The First True Volley Guns




Volley gun yang "sebenarnya" ada pada tanah Eropa pada abad ke-14. Nama dari senjata ini adalah Ribauldequin atau "Organ gun" karena bentuk dan konfigurasinya yang mirip dengan pipa organ pada masa itu.
Organ pipa pada jaman Renaissance, asal nama ribauldequin

Jumlah dan konfigurasi barrel pada ribauldequin bervariasi. Peluru perlu diisi ala musket pada setiap barrelnya, kemudian setiap barrelnya disulut secara bersamaan dengan sumbu yang bercabang pada ujungnya (mirip sama hwacha).

Sketsa konsep Ribauldequin karya Leonardo da Vinci

Salah satu penggunaan ribauldequin yang tercatat dalam sejarah saat Inggris berperang dengan Perancis pada tahun 1939. Sama seperti hwacha, ribauldequin lebih sering digunakan untuk bertahan, menjaga flank/sisi, serta menjadi senjata anti personel.

another ribauldequin for ya....

Ribauldequin punya versi mininya lho... Pernah gw tulis di sini, tapi alangkah baiknya ditulis lagi aja disini. Adalah 'duck foot pistol', pistol dengan konsep 'volley gun' pada sekitar abad ke-15. Bedanya dengan ribauldequin adalah, pistol ini sudah menggunakan mekanisme flintlock atau caplock sehingga lebih praktis ketimbang menggunakan obor.

Duck foot pistol, duck footnya karena susunan barrelnya ayng menyerupai kaki bebek (steampunk version)

Jarak efektif dari duck foot pistol tidak sampai lima meter. Tujuan pistol ini selain untuk intimidasi, juga untuk memperbesar peluang peluru mengenai target. Well at least it's functional close range weapon.

Well, mungkin sampai sini aja dulu untuk sekarang

Coming up next pada part 2, Ribauldequin berevolusi pada pertengahan abad ke-19, dan volley gun terakhir pada dunia militer. Stay tuned, guys :)

Hope You Guys Enjoyed The Article!
Cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar