Kali ini kita akan melihat senjata yang digunakan Jerman pada dua perang dunia. Pistol ini merupakan salah satu masterpiece Jerman dalam pengembangan senjata api modern. Dengan desain yang elegan, pistol ini menjadi salah satu incaran para kolektor pada masa kini. Here it comes, the Luger pistol~
Nama: Luger P08
Tipe: Semi-Automatic Pistol
Asal: Jerman
Periode Pemakaian: 1904-1945
Desainer: Georg Luger
Kaliber: 9 x 19mm Parabellum
Panjang: 22.2cm
Berat: 871 gram
Kapasitas Magasin: 8 peluru atau 32 dalam magasin drum
Rate of Fire: rata-rata 20 peluru/menit
Jarak Efektif: ~50 m
Concepcion
Konsep senjata semi dan fully automatic mulai dicetuskan kembali setelah pada akhir abad ke-19, Inggris muncul dengan Maxim Gun. Para desainer Jerman pun berlomba-lomba membuat senjata api yang lebih ringan dengan menggunakan prinsip "recoil-operated" ala Maxim Gun. Hugo Borchardt , seorang insinyur Jerman, mendesain C-93 sebagai salah satu pistol semi otomatis pertama.
Walaupun memiliki akurasi yang baik , desain Borchardt memiliki beberapa kekurangan saat diuji untuk keperluan militer. Selain karena desain pegangannya kurang nyaman digenggam, distribusi berat pada senjata ini agak condong ke belakang. Dua kekurangan tadi ditambah dengan biaya produksi yang mahal membuat pihak militer tidak tertarik mengadopsi Borchardt C-93.
Georg Luger, insinyur Jerman dan asisten Hugo Borchardt. Diberi kepercayaan oleh DWM (pabrik senjata dan amunisi Jerman) untuk merevisi dan mengembangkan Borchardt C-93.
Design
Kalau dilihat memang desain Luger sendiri beda-beda tipis dengan punya Borchardt. Yang menarik pada desain senjata api ini adalah mekanisme 'Toggle-Lock' (gw gatau bahasa Indonesia yang pas buat ini apaan).
Mekanisme Toggle Lock merupakan varian dari recoil operated ala Maxim Gun. Lihat dua engsel pada gambar diatas kan? Engsel itu akan bereaksi terhadap recoil peluru. Engsel ini akan terdorong ke belakang sambil membuang cartridge kosong, lalu kembali ke posisi semula seambil memasukkan peluru baru ke dalam chamber.
Pistol ini sudah mempunyai magasin yang dimasukkan pada bagian dalam gagang senjata. Bagian gagang pun dibuat agak miring agar lebih nyaman digunakan. Dalam varian 'Langepistole' (pistol panjang), pistol dilengkapi dengan stock yang dapat dilepas.
Service
Pistol Luger menjadi pistol standar pasukan Jerman pada perang dunia 1. Dibandingkan dengan revolver pada masa itu, kapasitas amunisi pada Luger lebih banyak (8 vs 6, 7 pada revolver Nagant) dan dengan magasin yang lebih mudah diganti membuat Luger disukai perwira Jerman saat itu disamping memiliki desain yang cantik dan akurasi yang mantap.
Memasuki perang dunia 2, Luger masih digunakan oleh pasukan Jerman. Walaupun akhirnya digantikan oleh pistol Walther P38, namun pistol Luger masih sangat populer. Dalam parade militer era Nazi, pistol ini mejadi senjata sampingan para personel pawai dan menjadi favorit perwira tentara Jerman. Luger pun tetap digunakan dalam operasi militer oleh para perwira Jerman. Banyak prajurit sekutu pun berburu pistol ini sebagai harta karun saat perang dunia 2.
Sebenarnya pistol Luger ini hampir menjadi pistol standar pasukan Amerika Serikat. Sayangnya Luger P08 sulit diproduksi massal karena bagian toggle perlu dibentuk dengan detail yang presisi. Luger pun akhirnya kalah dengan Colt .45.
Hope You Guys Enjoyed The Article!
Cheers!
Borchardt C-93 |
Walaupun memiliki akurasi yang baik , desain Borchardt memiliki beberapa kekurangan saat diuji untuk keperluan militer. Selain karena desain pegangannya kurang nyaman digenggam, distribusi berat pada senjata ini agak condong ke belakang. Dua kekurangan tadi ditambah dengan biaya produksi yang mahal membuat pihak militer tidak tertarik mengadopsi Borchardt C-93.
Georg Luger, desainer pistol Luger P08 |
Georg Luger, insinyur Jerman dan asisten Hugo Borchardt. Diberi kepercayaan oleh DWM (pabrik senjata dan amunisi Jerman) untuk merevisi dan mengembangkan Borchardt C-93.
Design
Kalau dilihat memang desain Luger sendiri beda-beda tipis dengan punya Borchardt. Yang menarik pada desain senjata api ini adalah mekanisme 'Toggle-Lock' (gw gatau bahasa Indonesia yang pas buat ini apaan).
Bagian Toggle Lock dari pistol Luger |
Mekanisme Toggle Lock merupakan varian dari recoil operated ala Maxim Gun. Lihat dua engsel pada gambar diatas kan? Engsel itu akan bereaksi terhadap recoil peluru. Engsel ini akan terdorong ke belakang sambil membuang cartridge kosong, lalu kembali ke posisi semula seambil memasukkan peluru baru ke dalam chamber.
Pistol Luger yang telah dibongkar |
Pistol ini sudah mempunyai magasin yang dimasukkan pada bagian dalam gagang senjata. Bagian gagang pun dibuat agak miring agar lebih nyaman digunakan. Dalam varian 'Langepistole' (pistol panjang), pistol dilengkapi dengan stock yang dapat dilepas.
Service
Pistol Luger menjadi pistol standar pasukan Jerman pada perang dunia 1. Dibandingkan dengan revolver pada masa itu, kapasitas amunisi pada Luger lebih banyak (8 vs 6, 7 pada revolver Nagant) dan dengan magasin yang lebih mudah diganti membuat Luger disukai perwira Jerman saat itu disamping memiliki desain yang cantik dan akurasi yang mantap.
Prajurit Jerman pada perang dunia 1, prajurit di kanan memegang luger p08 sebagai senjata sekundernya |
Memasuki perang dunia 2, Luger masih digunakan oleh pasukan Jerman. Walaupun akhirnya digantikan oleh pistol Walther P38, namun pistol Luger masih sangat populer. Dalam parade militer era Nazi, pistol ini mejadi senjata sampingan para personel pawai dan menjadi favorit perwira tentara Jerman. Luger pun tetap digunakan dalam operasi militer oleh para perwira Jerman. Banyak prajurit sekutu pun berburu pistol ini sebagai harta karun saat perang dunia 2.
Luger LangePistole dengan magasin drum 32 peluru. biasanya digunakan oleh kru artileri Jerman |
Sebenarnya pistol Luger ini hampir menjadi pistol standar pasukan Amerika Serikat. Sayangnya Luger P08 sulit diproduksi massal karena bagian toggle perlu dibentuk dengan detail yang presisi. Luger pun akhirnya kalah dengan Colt .45.
Hope You Guys Enjoyed The Article!
Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar