Hi, sudah lama banget ya sejak postingan terakhir saya. Setelah 2 bulan lebih ga menulis apapun di blog ini, let's go with the big boys. OKay, tank ini katanya disebut sebagai tank terbaik pada masanya. Dibuat saat perang dunia berlangsung, tank ini juga menjadi trendsetter desain untuk desain tank modern. Enjoy!
Nama: T-34
Type: Medium Tank
Origin: Uni Soviet
Manufacturer: Kharkiv Morozov Design Bureau (KhKBM)
Manufacturer: Kharkiv Morozov Design Bureau (KhKBM)
Mesin: V-2-34 38.8 L V12 Diesel
Senjata Utama: Meriam 76.2 mm (later version, meriam ZiS-S-53 85mm)
Senjata Sekunder: 2 x DP-28(DT variant)
Armor: maks. 90mm
Berat: 54 Ton
Kru: 4 orang
Kecepatan Maksimum: 53 km/jam
Jarak Tempuh: maks 400 km
BACKGROUND
Nah, gimana sih ceritanya tank ini muncul dan jadi superstar pas perang dunia 2? Setelah perang dunia 1,banyak negara melihat tank sebagai mesin yang potensial untuk era berikutnya. Rusia, setelah sukses mengembangkan Tsar Tank yang seukuran wahana "bianglala", mengembangkan tank yang lebih kecil dan mudah diproduksi massal.
Tsar Tank... sekali naik cuma 5 ribu... |
Pada tahun 1939, Rusia, yang berubah dengan sukses menjadi Uni Soviet, mengembangkan T-26 dan BT (Tank Kavaleri) sebagai tulang punggung armored force pasukan mereka. Sebenarnya, kedua tank ini sangat simple dan memiliki meriam yang cukup baik (45mm). Sayangnya kedua tank ini mudah terbakar dan karena armornyabanyak celah dan terbuat dari plat besi yang disambung dengan paku rivet, paku tersebut dapat terlepas dan membunuh kru yang ada di dalamnya saat terjadi tembakan.
T-26, tank yang digunakan Soviet saat pertempuran Khalkin-Gol dan awal invasi Jerman |
Mikhail Koshkin, insinyur kepala T-34 |
Soviet perlu mengembangkan tank yang dapat memberikan perlindungan bagi krunya namun tetap mematikan. Di tengah masa "the great purge" yaitu "pencucian" musuh negara Uni Soviet, Mikhail Koshkin, seorang insinyur Soviet, berhasil meyakinkan Joseph Stalin untuk merancang "tank universal". Koshkin berhasil merancang T-34 dengan beberapa inovasi yang memengaruhi desain tank pada era modern.
OVERALL DESIGN
T-34 terkenal karena desainnya yang inovatif meskipun kurang elegan.
Bentuknya cantik kan? mirip pyramid |
Bodi T-34 memiliki sloped-armor (armor landai). Sloped armor itu apaan, sih? Sloped armor adalah armor yang diletakkan miring, tidak horisontal maupun vertikal. Idenya adalah untuk memberikan proteksi lebih dengan ketebalan baja armor yang sama.
perhatikan perbandingan antara proteksi (x), dan ketebalan armor yang sesungguhnya (w) |
Slope armor juga dapat mementalkan projektil yang ditembakkan (gampangnya coba deh mantulin bola basket ke tanjakan). Teknologi ini sebenarnya sudah ada sebelumnya sejak akhir abad ke-19 dan menjadi konsep desain populer mesin tempur pada era modern. Terus mana inovasinya? T-34 mengaplikasikan konsep sloped armor ini pada seluruh bagian bodi tank, sehingga dapat memberikan proteksi yang merata pada tiap permukaan tank.
(atas) t-34 dan (bawah) M4 Sherman Amerika. Sherman juga mengaplikasikan sloped armor pada bagian depan dan belakang. Namun dibandingkan T-34, Sherman masih lebih "kotak" |
Meriam yang digunakan T-34 adalah meriam 76.2 mm. Meriam ini sedikit lebih besar dibandingkan M4 Sherman Amerika dan Panzer IV Jerman yang berukuran 75mm. Meriam ini dapat menembus armor hingga ketebalan 60mm. Menjelang akhir perang dunia 2, T-34 dilengkapi dengan meriam 85mm dengan tipe varian T-34-85. Meriam ini konon dapat menembus armor tank Tiger (12 mm) dari jarak 500m.
THE AWESOMENESS
Produksi T-34 di Pegunungan Ural. Banyak dari tank ini yang langsung diturunkan ke medan tampur segera setelah produksi. |
T-34 adalah tank dengan salah satu armor terbaik pada perang dunia 2. Dengan teknologi sloped armor, T-34 dapat memberikan proteksi yang baik tanpa harus menggunakan armor yang lebih tebal dan berat. T-34 memiliki track (roda) lebih lebar dibandingkan dengan tank lain, sehingga distribusi berat lebih rendah (di fisika diajarin loh, P = F/A) dan tank leluasa bergerak di segala medan. T-34 juga sederhana dan mudah dikemudikan oleh tentara Soviet yang minim pelatihan.
THE FLAW
interior T-34. Sangat cocok untuk terapi Klaustrofobia |
Well, pada tulisan di atas, kita sudah liat teknologi sloped armor yang revolusioner dan T-34 menerapkan teknologi tersebut di seluruh permukaan tank. Terus kekurangannya apa? Sloped armor membuat ruang interior menjadi lebih sempit dan tidak nyaman. T-34 juga tidak dilengkapi dengan pesawat radio. Kekurangan komponen radio ini membuat divisi tank Soviet tidak dapat melakukan manuver taktis dengan baik. Kekurangan koordinasi ini yang membuat divisi tank Soviet banyak kehilangan tank mereka saat bertempur.
OPERATION
T-34 mulai digunakan oleh Uni Soviet saat Jerman melakukan invasi pada perang dunia 2. T-34 menjadi salah satu pelopor konsep "main battle tank" untuk perang modern. T-34 menjadi tulang punggung pasukan tank Soviet, lebih dari separuh kendaraan tempur mereka adalah T-34.
T-34 Soviet pada front timur |
Jerman awalnya terkejut dengan tank Soviet yang lebih kuat dari tank mereka. Selain mendesain dan menurunkan Tank Tiger untuk menghadapi T-34, Jerman juga melancarkan program Panzerkampfwagen T-34(r) untuk mengganti meriam T-34 dengan 75mm KWK Jerman.
T-34 yang sudah di"Jerman"kan. perhatikan logo iron cross pada bagian turret |
Sesudah perang dunia 2, tank ini masih digunakan oleh sekutu Soviet seperti Korea Utara dan Cina. T-34 menjadi ujung tombak Korea Utara saat perang Korea. Seperti Uni Soviet, T-34 juga menjadi tulang punggung pasukan tank Korea Utara.
Pasukan Korea Utara berpose dengan Tank T-34 |
Setelah perang dingin usai, T-34 masih digunakan oleh beberapa negara dunia ketiga yang tidak mampu membeli tank yang lebih canggih seperti T-90, Challenger, atau Leopard. Kualitas armor T-34 juga diperbaharui agar mampu menahan projektil anti-tank modern. Beberapa negara yang masih menggunakan T-34 adalah: Albania, Angola, Etiopia, dan beberapa negara di Afrika.
T-34 yang digunakan pasukan Mesir pada akhir 1990. perhatikan modifikasi yang dilakukan pada bagian meriam dan armor |
Hope You Guys Enjoyed The Article!
Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar