BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Kamis, 14 Januari 2016

MP18: The First True Submachine Gun




Hi semuanya... udah lama gw ga nulis lagi disini. Kali ini kita kembali melihat submachine gun pertama "sejati" di dunia. Submachine gun ini menjadi awal pengembangan senjata otomatis ringan modern buat kedepannya juga... Langsung aja kita liat deh... MP18~




Nama: MP18
Type: Submachine gun
Asal: Kekaisaran Jerman
Periode Pemakaian: 1918-1945
Desainer: Hugo Schmeisser& Theodor Bergmann
Kaliber: 7.63x 25mm / 9x19mm Parabellum
Panjang: 83.2cm
Berat: 4.18kg
Kapasitas Magasin: 32 Peluru
Rate of Fire: ~500 Peluru/menit
Jarak Efektif:

Background

Kondisi perang parit pada perang dunia 1


Pengembangan senjata otomatis ringan berawal dari kondisi dan strategi yang digunakan dalam tahap awal perang dunia 1. Pertempuran pada perang dunia 1  tidak ideal untuk melakukan penyerangan. Hal ini dikarenakan tidak ada tempat berlindung sementara pihak bertahan menembaki mereka dengan machine gun otomatis. Terus kenapa yang nyerang engga bawa machine gun juga? Machine gun era perang dunia 1 beratnya bisa mencapai 20kg dan umumnya digunakan oleh kru 3-4 orang. Pengembangan senjata otomatis ringan menjadi prioritas bagi kedua pihak saat itu. Perancis membuat machine gun rungan 'Chauchat' pada tahun 1907 (entar akan dibahas di lain kesempatan :) ). Tetapi, performanya chauchat tersebut sangat mengecewakan karena sering macet dan mudah rusak.
Sarang machine gun pada era perang dunia 1.


Pengembangan senjata otomatis ringan lainnya saat itu  juga memiliki kendala. Proses pembuatan rifle semi otomatis. dengan harapan dapat menambah volume tembak, tidak memuaskan. Selain terlalu berat dan rumit untuk dibuat, senapan semi otomatis jaman perang dunia 1 gampang macet dan kurang bandel. Jerman sempat mencoba membuat senjata otomatis ringan versi mereka dengan cara mengubah pistol semi otomatis mereka (sekerti Luger P08 dan Mauser C96) menjadi otomatis. Schnellfeuer, hasil modifikasi dari pistol Mauser C96, memang emiliki rate of fire yang cepat (sekitar 900-1200 peluru per menit). Tetapi, Mauser C96 varian Schnellfeuer ini susah untuk dikontrol dalam keadaan otomatis.
Mauser C96 'Schnellfeuer' pistol yang dimodifikasi untuk dapat menembak otomatis



Hugo Schmeisser, insinyur industri manufaktur Theodor Bergmann, mendesain 'pistol otomatis' dengan rate of fire lebih lambat dan dengan desain yang lebih mudah dipegang oleh pasukan saat pertempuran di parit. Pada tahun 1918, MP18 diproduksi dalam skala besar untuk pasukan sturmtruppen Jerman. Perlu dicatat bahwa submachine gun pertama adalah Villar-Perosa, senjata anti-udara asal Italia, Tetapi MP18 adalah submachine gun pertaa yang digunakan oleh pasukan infanteri.

Design

Theodor Bergmann


Desain MP18 menjadi desain dasar untuk pengembangan submachine gun Jerman dalam beberapa dekade kedepan. Feeding dari MP 18 terdapat dari sebelah kiri senjata, seperti STEN. Feeding seperti ini dikarenakan agar prajurit dapat menembakdalam kondisi merunduk lebih nyaman. Selain itu sistem ini juga melindungi mekanisme dari lumpur dan debu saat perang dunia 1. Untuk kenyamanan dan kemudahan untuk mengontrol tembakan, MP18 lebih berat dan panjang dibandingkan pistol lainnya. Akan tetapi, panjang MP18 lebih pendek dibandingkan senapan agar lebih mudah untuk bermanuver. Untuk mempermudah pendinginan, terdapat pula 'barrel shroud' pada barrel senjata.

Magasin 'keong' MP18 awalnya digunakan untuk pistol Luger P08


Magasin dalam MP18 juga unik. Terdapat magasin tipe "keong" seperti varian magasin dalam pistol Luger P08. Magasin ini mampu memuat 32 peluru. Operasi senjata ini menggunakan sistem 'blowback'. Sistem blowback ini lebih simple dibandingkan dengan mekanisme pada machine gun dan juga umumnya digunakan dalam pistol semi otomatis. Agar memudahkan pendinginan barrel senjata, MP18 menerapkan sistem open bolt; open bolt membuat chamber terbuka saat dalam kondisi terkokang dan membiarkan udara masuk ke dalam chamber saat proses menembak. Aknn tetapi sistem ini membuat senjata MP18 agak mudah tertembak secara tidak sengaja. Untuk mengatasi hal ini dibuat bolt security lock pada bagian trigger agar lebih aman.

Operation

Prajurit serbu (Sturmtruppen) Jerman menggunakan MP18 di Perancis



MP18 digunakan oleh pasukan serbu Jerman (Sturmtruppen) pada menjelang akhir perang dunia1 dan terbukti efektif dalam model pertempuran parit. Dengan ukuran yang lebih pendek dibandingkan dengan rifle membuat prajurit dapat bergerak lebih leluasa dalam parit. Prajurit juga lebih mudah membawa senjata ini keluar dari parit karena beratnya yang ringan. Dengan kelebihan ini, prajurit Jerman bisa mengimbangi volume tembak prajurit yang bertahan di parit. Selain untuk bertempur didalam parit, tipe senjata ini juga cocok digunakan dalam pertempuran di daerah urban karena mudah untuk bermanuver dan dapat memuntahkan peluru dengan cepat

Konsep senjata ini sempat dilarang untuk dikembangkan dalam perjanjian Versailles karena kesan dan potensi yang ditimbulkan senjata ini. Tetapi Jerman diperbolehkan untuk memiliki beberapa submachine gun ini untuk digunakan satuan kepolisian mereka.

Namun pada akhirnya potensi MP18 sebagai senjata modern membuat konsep senjata ini ditiru dan dimodifikasi oleh negara lain. Diantaranya adalah Inggris dengan Lanchester Submachine Gun, Finlandia dengan Suomi KP/31, bahkan kekaisaran Jepang menggunakan MP28 sebagai acuan desain submachine gun type 100 mereka.

Lanchester Submachine gun. perhatikan bagian barrel shroud dan mekanismenya yang mirip dengan MP181


Hope You Guys Enjoyed the Article!
Cheers!
 

3 komentar:

  1. baru liat blog ini, wow.. ternyata jaman dahulu teknologii enginering uda hebat sekali!, di luar dugaan saya, yang terkesan orang dahulu kuno

    BalasHapus
  2. hey, makasih buat mampir ke blog ini...

    pas awal 1900an itu emang lagi gencarnya juga tech race. FYI, banyak juga lho mekanisme senjata api yang konsepnya itu bisa dari 200 th yang lalu :)

    BalasHapus
  3. Yg di pakai pejuang indonesia dulu....

    BalasHapus