BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Sabtu, 01 Agustus 2015

Early Firearms Mechanisms



Hi semuanya, sekarang kita bakalan mundur jauh banget ke belakang. Kali ini kita akan melihat mekanisme senjata api pertama yang muncul dalam sejarah yang unik dan pastinya menarik. Enjoy~



Touch Hole Mechanism


Touch hole adalah mekanisme api paling pertama. Konsep ini muncul saat pembuatan senjata api pertama yaitu meriam dan meriam ringan (hand cannon) .Sesuai namanya, touch hole sendiri berupa lubang pada senjata api sebagai tempat masuknya obor atau korek untuk menyulut mesiu yang ada di dalam senjata.

slow match yang dililitkan pada tongkat kayu. Ini yang jadi "pelatuk" slow match mengingat slow match sendiri bukan mekanisme riil... cuma lobang doang

Sebagai mekanisme senjata api primitif, touch hole memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya adalah tidak ada mekanisme pelatuk sehingga memerlukan dua tangan untuk digunakan (satu untuk memegang cannon dan satunya lagi untuk memegang obor/ korek), dan proses membidiknya juga tidak nyaman.
Begini cara pengoperasian mekanisme touch hole. karena kedua tangan dipakai, jadinya susah untuk membidik


Matchlock 



Sekarang kita menuju abad ke-15. Pada masa itu, muncullah mekanisme pelatuk senjata api pertama, yaitu 'matchlock'. Berbeda dengan metode touch hole pada sebelumnya, dengan adanya matchlock,senjata dapat ditembakkan hanya dengan menekan pelatuk, membuat proses penembakkan lebih mudah.Keberadaan mekanisme matchlock ini membuat penembak dapat menggunakan tangan satunya lagi untuk memegang ujung senjata sehingga membidik sasaran jadi lebih mudah

masih ingat dengan touch hole kan? sekarang slow matchnya dibundel ke senjata api dengan mekanisme matchlock


Matchlock sendiri terdiri atas slowmatch yang terkunci pada lever (serpentine) dan  flash pan atau wadah kecil untuk menuang mesiu sebagai primer. Saat pelatuk ditekan, lever tadi akan jatuh sehingga slow match akan menyentu dan membakar mesiu flash pan. Mesiu yang terbakar pada flash pan akan merambat menuju mesiu yang ada di dalam barrel dan menembakkan projektil.

begini cara pengoperasian matchlock (source: google)


Akan tetapi, matchlock juga tentu memiliki kelemahan. Slow match harus dalam keadaan terbakar untuk menembak. Hal ini tentu merepotkan apalagi slow match juga terkadang dapat mati secara tiba-tiba dan tentu saja tidak dapat digunakan saat hujan. Sumbu slow match juga dapat terbakar habis, membuat jenis persediaan yang harus dibawa si penembak lebih banyak (bola peluru, mesiu, dan sumbu slow match tambahan).


Flintlock


Pada abad ke-17, ada cara yang lebih aman dan elegan untuk menciptakan percikan api pada senjata api. Kalau pada touch hole dan matchlock mengandalkan sumbu slowmatch sebagai sumber api, maka flintlock mengandalkan flint (batu api) sebagai sumber api. Apa sih pengaruhnya? Dibandingkan dengan matchlock yang perlu dibakar terlebih dahulu, persiapan batu api pada flintlock sangat minim. Selain itu, batu api pada flintlock juga lebih awet dibandingkan dengan sumbu slow match yang umumnya cepat habis.

Flint, batu yang menjadi "bahan bakar" flintlock dan akan menimbulkan percikan api bila digosok (ini bukan batu akik)

Komponen pada flintlock tentunya berbeda dengan matchlock. Terdapat cock (makanya dalam bahasa Inggris mengokang senjata itu "cocking") yang menjepit batu api sekaligus berfungsi sebagai pelatuk.Sear untuk penahan cock agar terkokang atau separuh terkokang dengan mantap. Frizzen berupa lempeng besi yang menutup flash pan sekaligus tempat gesekan (no pun intended) batu api untuk menciptakan percikan api.

By the way, ini gif mekanisme flintlock (source: google)



Hope You Guys Enjoyed The Article~
Cheers~



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar