Nama: MP40
Type: Submachine gun
Asal: Jerman
Periode Pemakaian: 1938-1945
Desainer: Heinrich Vollmer
Kaliber: 9x19mm Parabellum
Panjang: 83.3cm (dengan stock)
Berat: 3.97kg
Kapasitas Magasin: 32 Peluru
Rate of Fire: ~500-550 Peluru/menit
Jarak Efektif:100-200m
Background
Heinrich Vollmer desainer MP40 |
Pada perang dunia 1, Kekaisaran Jerman sudah mengembangkan submachine gun dengan nama MP18. MP18 sukses enjadi solusi senjata api ringan otomatis yang mudah dibawa. Singkat cerita setelah perang dunia 1, banyak negara berlomba lomba mengembangkan submachine gun versi mereka seperti Thompson misalnya.
EMP(Erma MaschinenPistole), salah satu submachine gun yang dikembangkan Jerman sebelum perang dunia 2 |
Jerman sendiri juga masih melakukan beberapa eksperimen pengembangan submachine gun mereka walaupun secara sembunyi sembunyi karena perjanjian Versailles. Sekitar tahun 1920, Erma Werke, salah satu pabrik senjata Jerman mendesain EMP (Erma MaschinenPistole). EMP sendiri digunakan secara terbatas oleh polisi Jerman. Kurang lebih desainnya mirip dengan MP18 dengan beberapa perubahan seperti tidak adanya 'barrel shroud' atau selubung barrel. Akan tetapi masih relatif rumit buat diproduksi massal.
Tahun 1938, MP38 didesain dan diproduksi untuk menjawab kebutuhan submachine gun yang lebih compact. MP38 sendiri menjadi senjata infanteri standar selain rifle Karabiner 98K. MP40 sendiri sebenarnya merupakan modifikasi dari MP38. Perbedaannya sendiri juga tidak begitu besar tapi membuat submachinegun ini lebih mudah diproduksi massal.
Design
Komponen dari MP40 |
MP40 adalah salah satu submachine gun pertama dengan konstruksi badan yang tidak memiliki materi kayu dalam komponennya. MP40 terdiri atas bodi baja dan bakelite, sejenis plastik, pada pistol grip dan bagian bodi bawah. Tidak adanya material kayu pada badan senjata membuat produsen tidak perlu repot-repot memproses (seperti memahat, memvernis dan lain sebagainya) kayu dalam tahap produksi.MP40 juga dilengkapi dengan collapsible stock.Jadinya panjang bodi bisa diperpendek tergantung situasi dan kondisi.
MP40 memiliki mekanisme safety yang sederhana. Safety MP40 dilakukan dengan cara menyangkutkan bolt pada celah di pangkal senjata sehingga tidak dapat terkokang. Rate of fire senjata ini juga lebih pelan dibandingkan dengan submachine gun lain pada perang dunia 2 jadinya lebih gampang buat mengontrol tembakan dan hampir tidak perlu switch fire untuk berpindah dari mode otomatis ke semi-otomatis. Pada ujung barrel juga terdapat jendolan kecil untuk support ketika ditembakkan di atas kendaraan atau platform lain.
Proses animasi stamping parts jadinya produksi omponen jadi lebih cepat |
MP40 memiliki perbedaan kecil dibandingkan dengan MP38. Perbedaan tersebut terdapat pada konstruksi receiver dan pelatuknya. MP40 menggunakan metode stamped part (untuk melihat stamped part seperti apa bisa dilihat di sini). Pembuatan komponen dengan stamped part mengurangi waktu produksi senjata dan membuat proses lebih simpel.
Operation
Pasujan panzergrenadier Jerman dilengkapi dengan MP40 |
MP40 menjadi senjata standar pasukan Jerman saat perang dunia 2. MP40 sendiri digunakan oleh skuad infanteri, kru tank dan artileri, hingga paratrooper (sebelum akhirnya diganti secara terbatas dengan FG-42). Dengan penggunaan manuver blitzkrieg, MP40 menjadi senjata yang pas buat pertempuran jarak dekat. Ketika perang di front timur melawan Uni Soviet, untuk mengimbangi volume tembak pasukan Soviet, banyak pleton pasukan yang semua prajuritnya dilengkapi dengan MP40.
Partisan pada perang dunia 2, partisan di tengah menggunakan MP40 |
Banyak pasukan irreguler, seperti partisan, dan pasukan perlawanan seperti di Perancis juga menggunakan MP40 yang umumnya diambil dari prajutri Jerman yang tewas. Pasukan sekutu menjuluki senjata ini dengan sebutan "Schmeisser" walaupun sebenarnya senjata ini didesain Heinrich Vollmer dan Schmeisser sendiri hanya mendapat paten dari desain magasinnya saja. MP40 juga disukai oleh pasukan sekutu karena ideal tembakannya lebih mudah dikontrol namun tetap bisa menghasilkan volume tembak yang cukup untuk melakukan suppresive fire. MP40 juga sering dijadikan souvenir atau trophy oleh pasukan sekutu saat perang dunia 2.
Setelah perang dunia 2, senjata ini masih digunakan oleh pasukan paramiliter ataupun pasukan lainnya di negara berkembang.
Hope You Guys Enjoyed The Article!
Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar